Gunung bungsu 19 juli 2024- Gunung Bungsu adalah salah satu jorong yang berada di nagari batipuh barueh Kecamatan Batipuh.Kabupaten Tanah Datar provinsi sumatera Barat. Berada di ujung tak menjadikan masyarakat dan perekenomiannya terpuruk justru perekonimian dan penghasilan masyarakat gunung bungsu bisa dikatakan baik karna rata-rata masyarakat memiliki kebun/parak (dalam bahasa minang) sendiri.
Gunung bungsu sendiri dikenal sebagai penghasil utama kulit manis dan kopi. Perkebunan yang dikelola oleh masyarakat setempat merupakan kebun yang memang diturunkan dari generasi ke generasi. pertanian di gunuang bungsu diperkirakan sudah ada sejak zaman dahulu karena gunuang bungsu sendiri merupakan wilayah tertua kedua yang ada di sumatera barat setelah nagari pariangan.
Perkebunan yang dimiliki rata-rata masyarakat adalah kayu manis ,kopi, durian, cabai, jahe, gardamunggu, sawah dan bawang namun untuk hasil perkebunan yang paling menjanjikan adalah kayu manis dan kopi.
Penjualan kulit manis dan kopi sendiri biasanya dijual ke pasar padang panjang/ orang yang langsung datang membeli ke pemilik kebun. Biasanya harga kopi mentah yang baru dikeluarkan biji dan belum disangrai dibandrol dengan harga Rp.75.000/kg, Sedangkan Untuk harga kulit manis kering berada di harga jual Rp.42.000 dan untuk kulit manis basah berada di harga Rp.21.000. Jenis kopi yang ditanam oleh masyarakat gunung bungsu merupakan kopi jenis robusta dan Arabica.
Proses menyangrai kopi tidak serta merta dilakukan langsung oleh masyrakat gunuang bungsu sendiri, biasanya masyarakat mengantarkan kopi yang telah dipanen ke tempat penyangraian dan penggilingan yang berada di pincuran tujuh baru setelah itu siap dipasarkan.
Untuk Pemanenan kulit manis sendiri biasanya sang pemilik harus menunggu pohon berusia minimal 5 tahun baru siap dipanen,sedangkan untuk tanaman kopi harus menunggu sekitar 2,5- 3 tahun baru setelah buahnya matang proses pemanenan baru bisa dimulai dengan cara manual yakni dengan memetik buahnya langsung.(YA)